Aku Tidak Tahu
Aku tidak tahu mengapa orang-orang cepat sekali mengambil keputusan. Aku sedih, karena mereka terlalu cepat mengambil keputusan. Di antara kami perlahan mulai miskin topik pembicaraan. Di antara kami tetap berjalan di arah yang sama tetapi tidak berdampingan. Di antara kami mulai tak saling sapa. Dulunya saling mengirim pesan eletronik, kini perlahan hanya reaksi balasan melalui aplikasi berbagi foto dan video. Di antara kami sudah tidak ada lagi tontonan film atau serial favorit dengan menggunakan internet gratis di kampus. Di antara kami sudah tidak ada lagi buku-buku maupun puisi yang diperdebatkan. Di antara kami seakan semuanya berjalan masing-masing.
Lagi-lagi aku tidak tahu, aku selalu kehilangan mereka yang tadinya ku kira bisa menjadi tempat menciptakan cerita. Bahkan kami sering sekali membicarakan topik secara acak hingga waktu sudah larut. Tapi kini, aku tidak tahu. Mereka terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan. Andai saja kami masih bisa bertukar kata dan mengisi waktu, mungkin akan aku tanyakan mengapa mereka mengambil keputusan begitu cepat. Mungkin akan aku tanyakan ya. Karena sejujurnya aku terlalu rindu untuk membicarakan, "bagaimana kuliahmu?", "nanti mau makan sama-sama tidak?", "apa kamu perlu bantuan?", dan masih banyak lagi. Aku terlalu ingin mereka berbicara, "tugas kuliah begitu banyak sampai mau mati rasanya", "ayo makan siang", "aku ingin ke minimarket, apa kamu masih sibuk?", "apa hari ini kamu latihan?", dan lagi-lagi banyak sekali yang ingin aku dengar.
Menyimpan wajah-wajah mereka di dalam kotak hidup memang tidak mudah, aku pun juga bukan orang yang mudah menyimpan wajah-wajah asing. Tapi ayolah, jangan terlalu cepat mengambil keputusan seperti itu. Apakah aku terlalu lugu untuk menilik keputusan mereka?. Apakah mereka marah?. Apakah mereka tidak setuju terhadap penolakan pendapat yang aku berikan?. Sekali lagi, aku tidak tahu.
Komentar